5 Persiapan Pelajar Untuk Sekolah dan Kuliah Tatap Muka 2021

Setahun lebih pandemi ini berlangsung. Hampir seluruh masyarakat ingin kembali melakukan aktivitas di luar rumah. Ada yang merasa bosan karena tidak bersosialisasi secara langsung. Ada juga yang merasa tidak nyaman dengan suasana rumah. Namun, keadaaan memaksa seluruh masyarakat untuk beradaptasi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk membuat masyarakat dapat beradaptasi dengan pandemi. Salah satunya adalah pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTM).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan bahwa sekolah tatap muka sudah dapat dimulai sejak Januari 2021. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama empat menteri:

• Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

• Menteri Kesehatan

• Menteri Agama

• Menteri Dalam Negeri

tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), menyatakan bahwa seluruh satuan pendidikan atau sekolah bisa membuka PTM pada tahun ajaran baru (Juli 2021). Maksudnya adalah pelaksanaan PTM bertahap, mulai sejak Januari dan pada Juli, diharapkan PTM sudah menjangkau hampir semua wilayah. Hal ini didukung pula dengan target vaksinasi tenaga kependidikan pada akhir Juni 2021.

Pada 5 Mei 2021, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan hasil survei sekolah yang sudah menjalankan PTM sebesar 25%. Sekolah-sekolah perlu memenuhi ketentuan dalam melaksanakan PTM. Berikut ketentuannya:

1. Menjalankan protokol kesehatan (prokes) untuk menekan penyebaran virus di kawasan sekolah.

2. Fasilitas dan pelaksanaan sanitasi sekolah yang akan meningkatkan kesehatan anggota sekolah.

3. Kapasitas sekolah maksimal 50%. Dengan melaksanakan prokes (menjaga jarak), otomatis kapasitas sekolah akan menurun. Maka, pemerintah menetapkan kapasitas sekolah hanya ½ dari total orang yang dapat ditampung.

4. Melakukan rotasi antara PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Agar pembelajaran tetap efektif dari segi waktu, maka hal ini adalah solusi dari pembatasan kapasitas sekolah. Pelajar dapat belajar diwaktu yang sama, namun, tempat yang berbeda. dan tetap dapat merasakan pembelajaran tatap muka yang dirasa lebih efektif (berdasarkan survei masalah PJJ: akses pelajar, psikis masyarakat, dan lainnya).

5. Tidak menyelenggarakan aktivitas di luar pembelajaran, misalnya, eskul. Dengan upaya untuk membatasi aktivitas di luar rumah yang rentan dengan penyebaran virus.

Banyak sekolah yang belum memberi informasi resmi mengenai kapan pembelajaran tatap muka. Walau begitu, pelajar juga dapat menyiapkan diri sebelum melaksanakan PTM. Berikut 5 hal yang perlu dipersiapkan:

1. Mendapatkan perizinan dari orang tua. Setelah mendapat izin untuk melakukan PTM oleh beberapa lapisan pemerintahan dan sekolah, pelajar perlu meminta izin kepada orang tua masing-masing. Hal ini berguna sebagai bentuk pertanggungjawaban dari orang tua kepada anaknya. Dapat pula meminimalisir kesalahpahaman antara orang tua dan pemerintah. Format surat perizinan orang tua belajar tatap muka sudah banyak dibagikan oleh beberapa situs/blog.

2. Tes dan/atau vaksinasi Covid-19. Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Agustina Wilujeng menyampaikan bahwa beliau mendorong adanya anggaran untuk pelajar yang akan melakukan PTM. Dapat dialokasikan pula untuk kebutuhan tes Covid-19 dan perawatannya bila hasilnya positif. Namun, belum ada pernyataan resmi mengenai ini. Maka, ada baiknya pelajar berinisiatif untuk tes atau vaksinasi demi meminimalisir penyebaran virus.

3. Melaksanakan prokes. Walau sudah divaksinasi, seseorang masih perlu melaksanakan prokes. Karena orang yang sudah divaksinasi, dirinya yang akan kebal, tetapi masih memiliki kemungkinan penyebaran virus kepada orang lain. Berikut 2 infografis mengenai prokes yang perlu dilakukan oleh pelajar:

Sumber infografis : Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum (panduan prokes lengkapnya)

4. Sanitasi dan menjaga kesehatan tubuh. Membiasakan hidup bersih dapat mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran atau bahan buangan lainnya yang bisa berdampak buruk/berbahaya. Menjaga kesehatan tubuh (fisik dan mental) dengan:

• work-life balance,

• mengkonsumsi makanan sehat (sesuai kebutuhan tubuh),

• dan berolahraga ringan secukupnya.

Hal ini dilakukan demi meningkatkan kesehatan diri sendiri maupun orang sekitar.

5. Tidak melakukan aktivitas di luar pembelajaran. Saat melakukan PTM, pelajar tidak diperbolehkan untuk beraktivitas di luat pembelajaran sekolah, seperti eskul. Hal ini sebagai upaya dari pembatasan aktivitas di luar rumah yang rentan dengan penyebaran virus.

Kesimpulan

Pemerintah tengah mengupayakan yang terbaik agar PTM dapat terlaksana. Tanpa partisipasi dari masyarakat (pelajar dan orang tua), program akan ini sulit dijalankan. Sebelum berpartisipasi, perlu ada persiapan dari pelajar dan sekolah. Sebagai pelajar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Hal tersebut demi menekan penyebaran dan penularan virus yang akan menekan angka kematian akibat Covid-19. Jika tidak dilakukan dengan benar dan disiplin secara bersamaan, pandemi akan semakin lama berakhir.

Jangan lupa tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan, tanggapan, ataupun sanggahan.

Referensi

(03/05/21) Siniar (Podcast) Mas Menteri Nadiem Makarim dengan Presiden Joko Widodo di laman Yotube, KEMENDIKBUD RI.

(05/05/21) Talkshow Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2021 di laman Yotube, PDI Perjuangan.

Nicholas Ryan Aditya (Penulis) dan Icha Rastika (Editor) dari kompas.com dalam artikel “Jelang Sekolah Tatap Muka, Wakil Ketua Komisi X Dorong Pemerintah Siapkan Anggaran Tes Covid-19 Siswa”.

Anatasia Anjani dari detikEdu dalam artikel “Nadiem Dorong Sekolah Tatap Muka, PJJ Tidak Lagi Efektif”.

Rahajeng Kusumo Hastuti dari CNBC Indonesia dalam artikel “Titah Mas Nadiem Harus Ada Rotasi Sekolah Tatap Muka dan PJJ”.