top of page

Cara Belajar yang Efektif dan Cocok Buat Lo

  • Writer: Dewisri Mulyanita
    Dewisri Mulyanita
  • Jun 5, 2021
  • 4 min read

Strategi Belajar Ala Edukasi Bercerita

Selain memasak, belajar juga ada caranya, lho. Banyak buku dan tulisan internet tentang cara belajar. Tapi apakah cara belajar yang lo gunakan efektif dan cocok buat lo? Bukan cuma strategi belajar yang harus lo perhatikan, lo juga harus memahami diri sebagai orang yang belajar. Maksudnya? Dengan lebih memahami cara menyerap informasi dan kinerja otak, lo bakal menemukan cara belajar yang cocok.


Gue bakal kasih tahu lo 3 tahap yang harus dilewati untuk mendapat cara belajar yang cocok. Tahap-tahap tersebut, yaitu:

1. Memahami tipe belajar

2. Mengetahui jam energik

3. Strategi belajar


Memahami Tipe Belajar

Beberapa dari lo mungkin udah familiar sama tipe belajar ini. Yap, tipe belajar VAK (visual, auditori, dan kinestetik). Apa, sih, tipe belajar VAK?


Shoimin (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran VAK merupakan model pembelajaran yang efektif. Karena akan melatih dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif.


Jadi, tipe belajar VAK adalah model pembelajaran yang memanfaatkan cara seseorang dalam mengingat dan memahami informasi dengan mudah. Apakah dengan melihat (visual), mendengar (auditori), atau praktik (kinestetik)? Mana yang paling dominan? Model ini gunanya untuk menyesuaikan cara belajar lo. Biar lo bisa kreatif dalam menentukan bentuk sumber belajar yang tepat buat lo.


Kalo lo belum tau atau ragu soal tipe belajar lo, tenang. Nih, gue kasih link kuisnya: https://vark-learn.com/the-vark-questionnaire. Setelah tau apa tipe lo, untuk menambah gambaran lo soal tipe belajar VAK, gue lampirkan tabelnya.



Mengetahui Jam Energik

Pernah denger temen lo yang bilang “gue lebih suka ngerjain sesuatu pas pagi” atau lo pernah ngalamin tiba-tiba susah mikir dijam-jam tertentu?


Ternyata ada, lho, penelitian yang membahas itu. Dr. Michael Breus menulis buku The Power of When. Didalamnya, Dr. Michael menyatakan bahwa manusia memiliki jam biologis yang berbeda-beda. Dia menamakannya chronotype. Chronotype adalah tipe-tipe orang dengan waktu paling energik dalam satu hari yang berbeda-beda. Apakah itu saat pagi, siang, atau sore? Ada 4 tipe yang disimbolkan dengan 4 hewan (singa, beruang, serigala, dan lumba-lumba).


Gue juga kasih lo kuisnya, nih, : https://thepowerofwhenquiz.com dan gue tambahin keterangan atau ringkasan dari setiap tipenya.


Singa :

Orang-orang dengan tipe ini biasanya suka bangun paling pagi dibanding tipe lain. Waktu paling energiknya itu sebelum makan siang. Karena banyak energi yang dikeluarkan sejak pagi, mereka sebaiknya tidur lebih awal dibanding tipe lain.


Beruang :

Orang-orang dengan tipe ini punya pola bangun dan tidur yang mengikuti waktu terbit dan terbenamnya matahari. Waktu paling energiknya itu saat pertengahan pagi. Secara keseluruhan, energi mereka paling stabil. Mereka mampu mempertahankan produktivitas sepanjang hari.


Serigala :

Orang-orang dengan tipe ini biasanya susah bangun pagi dan cenderung bangun lebih siang dibanding beruang. Mereka memiliki dua waktu paling energik, yaitu saat siang dan sore hari. Area kreatif otaknya menyala saat matahari terbenam.


Lumba-lumba :

Orang-orang dengan tipe ini biasanya memiliki waktu tidur yang tidak teratur dan sering mengidap insomnia. Orang dengan tipe ini adalah light-sleeper karena sering terjaga saat malam dan tidak cukup tidur. Dibanding tipe lain, tipe ini tidur lebih larut malam. Mereka cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi dan perfeksionis. Waktu paling energiknya itu saat pertengahan pagi sampai sore.


Nah, Setelah lo tahu lo itu tipe yang mana, lo jadi punya gambaran di waktu mana energi lo terkumpul. Untuk jam spesifiknya bersifat personal. Lo bisa mulai ingat-ingat, tulis jam energik lo, dan menyusun jadwal belajar.


Strategi Belajar

1. Susun jadwal

Menyusun jadwal sehari-hari sesuai chronotype dan kesibukan lo. Jangan terlalu khawatir soal waktu yang nggak sesuai sama jadwal yang udah dibuat. Yang penting, kegiatan-kegiatannya terlaksana. Selain menyusun jadwal dalam satu hari, lo juga perlu punya strategi durasi belajar. Gue saranin lo satu teknik yang umum dipakai, yaitu Pomodoro.

Teknik pomodoro bisa jadi acuan lo aja. Tapi kalo lo merasa bisa belajar untuk memahami materi lebih dari 25 menit, lanjut aja semampunya.


2. Teknik belajar.

Sebebas lo mau belajar dengan cara apa. Tapi gue bakal kasih tahu lo satu teknik biar lo bener-bener paham sama materi belajarnya. Gue saranin pakai teknik Feynman.

Teknik ini bisa banget lo inovasi sesuai kebutuhan dan keinginan. Bisa juga diinovasi berdasarkan tipe VAK lo. Teknik ini cocok buat auditori. Buat visual, mungkin lo bisa menjelaskannya kedalam artikel atau power point. Buat kinestetik, mungkin lo bisa menjelaskannya dengan gesture tertentu. Sebebas lo buat menentukannya.


3. Kombinasi belajar.

Walau lo udah tahu hasil tipe VAK, lo juga perlu belajar dari sumber lain. Misalnya, lo kinestetik, lo juga bisa cari sumber belajar tipe visual (buku) dan tipe auditori (podcast). Tapi belajar melalui dua sumber itu sebaiknya lebih sedikit dibanding sumber belajar tipe lo, kinestetik. Kenapa? Karena, menurut gue, setiap sumber belajar punya gaya bahasa tulisan, gerak, ataupun pembicaraan yang berbeda-beda. Tujuan dari kombinasi belajar adalah biar lo bisa ketemu benang merah atau tahu insight-nya. Hasil tipe VAK itu bagian yang mendominasi, jadi, lo masih bisa belajar dengan teknik belajar tipe lain.


4. Spaced repetition atau Pengulangan berkala yang berjarak.

Dilansir dari medcom.id, pada juli 2020, Zenius mensurvei cara belajar 15.000 penggunanya yang dinyatakan lulus UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Zenius menemukan fakta bahwa pelajar yang menggunakan metode belajar spaced repetition berpeluang lebih besar untuk lulus UTBK. Karena waktu belajar yang singkat, berkualitas, dan berulang dapat memperkuat pemahaman seseorang. Lo bisa lakukan ini dengan cara belajar tipe VAK lo.


Kesimpulan

Kalo lo paham dengan diri sendiri, lo bakal lebih mudah untuk merancang strategi belajar yang efektif. Tipe belajar VAK membantu lo untuk berinovasi dalam belajar sesuai kemampuan lo. Chronotype membantu lo untuk menyusun jadwal belajar. Selain itu, lo juga perlu teknik dalam belajar, misalnya, dengan teknik Pomodoro (teknik manajemen waktu) atau teknik Feynman (teknik cara belajar). Untuk memahami lebih dalam, lo bisa kombinasikan cara belajar lo. dan biar lo nggak lupa materinya, lakukan spaced repetition. Kuncinya, lo harus paham kemampuan dan kebutuhan lo untuk belajar dengan lebih efektif.


Tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan, tanggapan, ataupun sanggahan. Jangan lupa berlangganan blog Edukasi Bercerita untuk mendapatkan notifikasi terbaru seputar pendidikan setiap pekannya.

Daftar Pustaka

Artikel “Model Pembelajaran VAK (Visual, Auditori dan Kinestetik)” oleh Muchlisin Riadi di situs KajianPustaka.com.

Artikel “Your Sleep Chronotype is The Key to Productivity, Not Being A Morning Person” oleh BULLETPROOF STAFF di situs BULLETPROOF.

Artikel “Teknik Pomodoro untuk Meningkatkan Konsentrasi Ketika Belajar” oleh Ajrina Amelia di situs YJR.

Artikel “Susah Paham Materi? Coba Pakai Teknik Feynman Untuk Mempelajari Apapun!” oleh Adinda Nur Latifa Putri di situs campuspedia.

コメント


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

  • Instagram
  • Twitter

©2021 by edukasi bercerita. Proudly created with Wix.com

bottom of page