top of page

8 Cara dan Tips Menjadi Lebih Produktif di Tengah Kesibukan

  • Writer: Dewisri Mulyanita
    Dewisri Mulyanita
  • May 29, 2021
  • 4 min read


Hustle culture? Apa itu? Bagaimana itu terjadi? Bagaimana menanganinya?


Lo suka menyibukkan diri? Misalnya, sibuk karena tugas yang ga dikasih sama guru. Atau sibuk karena ada sesuatu yang pengen lo kejar? Pasti lo pernah kecapean karena kesibukan yang dibuat sendiri. Tapi ternyata sibuk belum tentu produktif, lho. Dalam konteks ini, produktif adalah cara mengolah waktu senggang yang singkat menjadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya, mendapat ilmu. Nah, artikel ini pas banget buat lo biar sibuknya jadi lebih produktif dan ga kewalahan.


Pertama, lo perlu tahu asalnya. Fellexandro Ruby dalam Vlog-nya tentang jurus produktif, dia merangkum buku “Make Time” dari Jake Knapp dan John Zeratsky. Kedua penulis itu menyatakan bahwa ada dua hal yang membuat hidup kita sibuk, yaitu:

  • Busy bandwagon : saat kita merasa ada tekanan besar dalam diri untuk selalu produktif dan merasa bersalah jika waktu yang ada tidak dipakai dengan produktif.

  • Infinity pool : hal-hal dalam keseharian yang menyedot perhatian kita dalam waktu lama (notifikasi dan media sosial).


Gue bakal bahas cara menangani diri jika lo terjebak di busy bandwagon yang menimbulkan kebiasaan hustling. Gue sempat membahas seputar itu di artikel “Hustle Culture di Kalangan Pelajar : Masalah dari Ngambis”.



Singkatnya, hustle culture adalah gaya hidup seseorang yang berpikir bahwa dirinya harus terus bekerja keras dengan istirahat yang singkat. Dia berpikir kalo istirahat itu membuang-buang waktu. Dengan memaksimalkan waktu untuk bekerja, suatu saat, dia bakal sukses secara finansial. Tentunya, ini bisa berdampak buruk buat kesehatan fisik maupun mental. Supaya lo bisa mengendalikannya, gue kasih 8 langkah serta tips untuk menangani kebiasaan ini, yaitu:


1. Lo harus kenalan lebih dalam lagi sama hustle culture.

Biar lo paham maksud dan dampak buruknya. Otomatis lo akan berusaha untuk tetep produktif dengan cara yang lebih terkendali dan sehat. Tentunya, perlu ada panduan sebagai patokan cara yang mau lo pakai. Itu sebabnya gue buat artikel ini. Tapi ingat, cara yang bagus itu yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan lo. Jadi, perlu banget tau dan paham soal batasan kemampuan lo biar ga bablas.


2. Mindset untuk belajar dan berkembang dengan baik.

Baik disini maksudnya adalah dengan sehat secara fisik dan mental. Misalnya, untuk kesehatan mental, lo bisa berpikir positif terhadap tekanan yang ada tapi jangan lupa untuk realistis dalam memperhatikan batasan kemampuan diri lo. Karena kesehatan fisik dan mental akan mempengaruhi keseharian dari segi mengolah informasi dan bagaimana lo berperilaku. Ubah mindset-nya perlahan aja biar ga jadi beban berat buat lo. Tapi itu balik lagi ke lo, bebas mau lihat dari sudut pandang mana buat dijadiin acuan mindset lo.


3. Menentukan tujuan hidup.

Tujuan jangka pendek dan panjang. Ini soal apa aja yang pengen lo raih. Caranya? Lo bisa nonton dua video tentang ikigai ini. Kenapa gue kasih video? Soalnya di video ini, lo bakal lebih mudah dapet insight-nya.


(13 menit)






(10 menit)









Setelah paham soal tujuan hidup lo, gue saranin lo nonton video dari Satu Persen tentang hidup dengan independen, yang berguna banget biar lo lebih percaya diri dalam memiliki tujuan maupun prinsip hidup.

(10 menit)


4. Manajemen waktu.

Setelah lo tau tujuan jangka pendek dan panjang, lo perlu susun target. Gue udah rangkum soal cara manajemen waktu berdasarkan materi webinar “Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif” sesi 2 dari Satu Persen. Kalo lo mau tau insight atau tanya-tanya lebih jauh, bisa banget lo ikutin webinar ini di halaman situs Webinar Satu Persen. Nah, ini ringkasannya:

  • Menyusun prioritas. Ini tergantung banget dari diri lo. Gue punya satu tips seputar ini ala Warren Buffet yang dirangkum oleh Denny Santoso di utas singkat berikut:

  • Menentukan tujuan yang jelas, terukur, dan memiliki tenggat waktu. Setelah lo punya tujuan besar/jangka panjang, lo bisa tulis apa aja yang diperluin buat mencapainya. Misal, lo mau jadi gitaris dalam lima bulan. Lo perlu belajar nada dan cara petik senar.

  • Breakdown tugas. Pencapaian besar lo harus dijalanin dengan realistis. Gimana? lo bisa lihat dari breakdown tugas. Urutin apa aja kegiatan yang harus lo lakuin. Misal, lo mau jadi gitaris dalam lima bulan. Lo perlu belajar nada dan cara petik senar. Nah, itu harus lo pecah lagi jadi kegiatan yang lebih kecil, misal, dalam satu hari, belajar dasar musik selama enam jam. Agar kegiatan yang lo lakuin lebih jelas.


5. Mengefektifkan manajemen waktu.

Menciptakan lingkungan yang nyaman, menghindari prokastinasi (menunda-nunda pekerjaan) dan mengurangi distraksi. Ini susah banget dilakuin. Jadi, gimana cara yang efektifnya? Gue kasih lo vlog tentang cara menjadi produktif biar lo bisa dapet banyak cara dan paham insight-nya.

(13 menit)


6. Multitasking itu ga efektif !

Jangan maksain diri lo buat lakuin lebih dari satu kegiatan dalam satu waktu. Ga percaya? Nih, vlog yang membahas soal multitasking itu mitos.

(8 menit)


7. Apresiasi.

Penting banget tapi suka dilupain, mengapresiasi diri atas hasil yang udah lo capai. Menurut gue, hasil bukan cuma kegiatan yang diselesaikan untuk jangka pendek, tapi juga untuk jangka panjang seperti mengembangkan diri. Jangan lupa buat self reward diri lo sesuai kebutuhan, ya.


8. Work-life balance.

Ini sebagai pelengkap dalam lo menjalani hidup. Menyeimbangkan antara kerja dan istirahat. Insight-nya bisa lo tonton di video dari Satu Persen ini:

(8 menit)


Kesimpulan

Selalu pengen produktif itu manusiawi. Kalo ga bisa mengendalikannya bisa berdampak buruk ke kesehatan yang berimbas ke kinerja lo. Ada cara buat mengendalikannya. Cara yang tepat adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan diri lo. Supaya lo bisa lebih paham soal cara-caranya, gue lampirkan video-video penjelasannya. Semoga artikel ini bermanfaat buat lo.


Catatan : Konten ini tidak disponsori.


Tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan, tanggapan, ataupun sanggahan.

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

  • Instagram
  • Twitter

©2021 by edukasi bercerita. Proudly created with Wix.com

bottom of page