top of page

Apa Benar Kerja Kelompok Tidak Efektif?

  • Writer: Dewisri Mulyanita
    Dewisri Mulyanita
  • Jan 16, 2022
  • 3 min read


Pasti guru atau dosen kamu pernah kasih tugas yang harus dikerjakan berkelompok. Biasanya disebut sebagai kerja kelompok. Sebagian orang merasa itu meringankan tugas dan efektif. Sedangkan, sebagian lainnya merasakannya sebagai beban dan tidak efektif untuk menyelsaikan tugas. Tapi sebenarnya apakah kerja kelompok itu efektif?


Sebelum menjawabnya, ada baiknya jika membahas beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk menjawab pertanyaan tersebut.


Apa itu kerja kelompok?

Kerja kelompok adalah metode mengajar yang membagi pelajar kedalam kelompok yang lebih kecil untuk kepentingan belajar. Setiap anggota kelompok diharapkan untuk bekerja sama dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru. Jika penerapannya terbina, kerja kelompok dapat mencerminkan kegiatan yang nyata dalam menyatukan persepsi/pemikiran antar anggota.


Apa tujuannya?

Tujuan utamanya adalah agar para pelajar mengasah kemampuannya dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan. Hal tersebut penting karena kerjasama adalah proses sosialisasi yang paling sering di masyarakat.


Selain itu, kerja kelompok memiliki tujuan lain, yaitu:

· Mengasah kemampuan komunikasi pelajar

· Mengasah pelajar dalam berpikir kritis terhadap suatu masalah

· Mengasah kemampuan pelajar dalam memecahkan masalah


Penghambatnya?

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, tentunya ada hambatannya. Hambatan yang paling sering terjadi adalah adanya anggota kelompok yang malas untuk ikut berpartisipasi (terutama dalam diskusi). Bahkan dia bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kegagalan untuk mencapai tujuan kelompok. Hambatan lainnya bisa berupa kendala teknis ataupun kesalahpahaman (miss communication).



Apakah kerja kelompok efektif?

Pertama, harus dirampungkan konteks yang ingin dibahas. Akan dibahas kedalam dua konteks, yaitu: efektif untuk menyelsaikan masalah yang diberikan (baca: tugas) dan efektif dalam mencapai tujuan dari metode kerja kelompok.


a) Penyelsaian masalah

Minimal anggota kerja kelompok adalah 2 orang. Dengan kemampuan berpikir dari lebih dari satu orang, pengajar menganggap bahwa kelompok dapat menyelsaikan tugas yang lebih berat. Anggota kelompok akan berkomunikasi untuk menyelsaikan tugasnya. Terlepas dari hambatan oleh anggota yang pasif, tujuan-tujuan dari kerja kelompok akan tercapai. Karena mereka perlu menggunakan kemampuan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.


Mereka perlu untuk mengingat materi pembelajaran, memahami materi serta permasalahan, menganalisis permasalahan serta jawaban, dan mengkritisi jawaban mereka. Tidak jarang, tugas dari kerja kelompok adalah menciptakan sesuatu (ide ataupun benda). Tentu, hal ini sangat efektif untuk mengembangkan pemikiran pelajar.


Hal yang dituliskan diatas adalah bentuk ideal dari kerja kelompok. Dengan adanya hambatan dalam pengerjaannya, diharapkan para anggota dapat mengatasi hambatan yang ada. Adanya hal yang tidak terduga akan mengasah kemampuan menyelsaikan masalah dari anggota kelompok. Tapi, tidak jarang pula, munculnya hambatan dari motivasi kelompok dan masing-masing anggotanya. Dengan motivasi belajar yang rendah, hasil belajar dari kerja kelompok akan minim. Lalu menyelsaikan tugasnya dengan alur penyelsaian yang tidak sesuai ketentuan.


Maka, dalam konteks ini, keefektifan kerja kelompok sangat kontekstual dan sulit terukur.


b) Pencapaian tujuan metode kerja kelompok

Dalam bentuk idealnya, tentu, metode pengajaran ini efektif bagi pelajar. Pada kenyataan di lapangan, kendala yang dihadapi berbagai macam. Dengan dua atau lebih anggota yang saling berpartisipasi aktif, tujuan utamanya (mengasah kemampuan berkerja sama) sudah tercapai. Diikuti pula dengan tujuan-tujuan lainnya.


Yang menjadi permasalahan adalah presentase perbandingan antara anggota aktif dan pasif serta beratnya permasalahan yang dibahas. Semakin besar permasalahan yang dihadapi anggota aktif, semakin meningkat cara berpikirnya. Ini tidak bisa dikatakan sebagai hal yang benar-benar bagus. Dalam konteks ini, justru hal ini merupakan kegagalan dalam pencapaian tujuan dari metode pengajaran kerja kelompok.


Selain itu, pengajar akan lebih sulit dalam menilai kemampuan masing-masing anggota dalam melaksanakan kerja kelompok. Pengajar hanya berperan untuk mengawasi dan membimbing setiap kelompok dalam mencapai tujuannya. Pencapaian keberhasilan yang dapat diukur oleh pengajar adalah dengan nilai yang sama untuk setiap anggota. Karena dianggap tugas adalah tanggung jawab kelompok, bukan hanya perorangan. Terkecuali, ada masalah tertentu antar anggota yang terdengar oleh pengajar.


Maka, dalam konteks ini, kerja kelompok efektif untuk mencapai tujuan dari metodenya, tapi dengan kadar yang kontekstual, bergantung pada bagaimana setiap anggota menyikapinya.


Simpulan

Kerja kelompok adalah salah satu metode pengajaran yang memiliki tujuan tertentu, yaitu meningkatnya kemampuan pelajar dalam bekerja sama dengan orang lain. Bekerja sebagai kelompok akan meringankan beban suatu masalah. Tapi ini bergantung juga pada bagaimana setiap anggota berpartisipasi dan alur pengerjaan seperti apa yang dilakukan kelompok.


Ada berbagai hambatan yang dapat dijumpai saat bekerja kelompok. Hambatan mengharuskan anggotanya mengembangkan kemampuan penyelsaian masalahnya. Tampak kurang adil dalam penilaiannya. Tapi penilaian secara akademis dapat dengan (lebih) mudah dilihat standar kebenarannya yang dikonversikan dengan angka atau huruf (A, A-, B+, dsb.). Sayangnya, hal tersebut masih menjadi satu-satunya tolok ukur yang paling jelas (baca: terukur) untuk saat ini.


Tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan, tanggapan, ataupun sanggahan. Jangan lupa berlangganan blog Edukasi Bercerita untuk mendapatkan notifikasi terbaru seputar pendidikan setiap pekannya.

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

  • Instagram
  • Twitter

©2021 by edukasi bercerita. Proudly created with Wix.com

bottom of page